Sabung Ayam – Atletico Madrid pada musim kompetisi 2013/14 juga menyingkirkan klub favorit juara Barcelona di putaran perempat-final, mereka juga mengulang sejarah yang sama pada musim kompetisi tahun 2015/16, berikut adalah beberapa kejutan terbesar yang terjadi pada Liga Champions Eropa sepanjang masa.
Keberhasilan Atletico Madrid menyingkirkan Barcelona pada musim itu merupakan salah satu kejutan terbesar di kancah kompetisi sepakbola antar klub paling bergengsi di Benua Eropa tersebut. Kejutan yang sama kembali dicatatkan oleh Atletico Madrid pada musim ini ketika kembali mereka berhasil menyingkirkan Barcelona yang berstatus sebagai juara bertahan dan merupakan tim yang paling difavoritkan untuk menjadi juara Liga Champions Eropa musim ini.
Setelah berhasil bermain imbang 0-0 di Perancis, Monaco memupuskan harapan Manchester United untuk menjadi juara eropa 30 tahun setelah mereka berhasil merebut gelar tersebut untuk pertama kalinya pada tahun 1968. Tim besutan Jean Tigana pada saat itu berhasil unggul secara agregat meski hanya bermain imbang 1-1 dengan Manchester United di Old Trafford stadium. Gol penyeimbang kedudukan yang dicetak oleh Ole Gunnar Solskjaer membuat mereka lolos ke putaran selanjutnya karena satu-satunya gol tersebut dicetak di kandang lawan.
Setelah berhasil menahan imbang Real Madrid 1-1 di pertandingan leg pertama yang berlangsung di Santiago Bernabeau, Dynamo Kyiv secara mengejutkan berhasil menyingkirkan Real Madrid dari Liga Champions Eropa musim 1998/99 melalui kemenangan 2-0 di pertandingan leg kedua yang berlangsung di Kiev, Ukraina. Hasil tersebut boleh disebut sebagai salah satu pencapaian terbesar klub juara Ukraina tersebut sepanjang masa, mereka kalah atas Bayern Munchen di babak semi-final pada Liga Champions Eropa musim tersebut.
Meski tunduk 1-2 pada pertandingan leg pertama yang berlangsung di kandang Porto, Manchester United berada di atas angin setelah Paul Scholes berhasil mencetak gol yang membuat mereka unggul 1-0 atas tamunya di Old Trafford pada pertandingan leg kedua. Keunggulan tersebut sirna ketika Costinha berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 sama Porto, semua pihak terkejut oleh keberhasilan Porto menyingkirkan tim kuat asal Inggris tersebut.
Setelah secara meyakinkan berhasil unggul dengan skor cukup telak 4-1 pada pertandingan leg pertama di San Siro Stadium, Milan, AC Milan memiliki peluang yang sangat besar untuk menyingkirkan Deportivo La Coruna dan lolos ke putaran selanjutnya. Namun Deportivo berhasil unggul 3-0 bahkan sebelum babak pertama berakhir melalui gol yang dicetak oleh Walter Pandiani, Juan Carlos Valerón dan Albert Luque, Kapten kesebelasan Fran kemudian menyempurnakan keunggulan menjadi 4-0 untuk tim tuan rumah Deportivo. Deportivo La Coruna berhasil lolos ke babak semi-final Liga Champions Eropa musim tersebut dengan keunggulan agregat 5-4 atas AC Milan.
Unggul 4-2 pada pertandingan pertama yang berlangsung di Madrid, Real Madrid memiliki potensi besar untuk lolos ke putaran selanjutnya dan menyingkirkan Monaco dari Liga Champions Eropa musim 2003/2004. Namun secara mengejutkan Monaco berhasil membungkam Real Madrid 3-1 pada pertandingan leg kedua di Perancis. Dengan demikian meskipun secara agregat kedua tim memiliki hasil seimbang dengan skor 5-5 namun Monaco berhak lolos ke putaran selanjutnya karena mereka total mencetak 2 gol di kandang lawan sementara Real Madrid hanya satu gol.
Setelah 11 pertandingan tidak terkalahkan di Liga Champions musim 2005/06, Villarreal menelan kekalahan pertama mereka di Milan atas Inter Milan dengan skor 1-2, namun demikian sundulan kepala Rodolfo Arruabarrena di El Madrigal pada pertandingan leg kedua putaran Perempat-final musim tersebut membawa Villarreal lolos ke babak Semi-final dan berhasil menyingkirkan Inter Milan dengan menang gol di kandang lawan.
Tertatih-tatih di kompetisi domestik Jerman, Schalke yang juga dikenal dengan sebutan The Royal Blues membuat kejutan dengan membantai tim tuan rumah Inter Milan pada pertandingan leg pertama putaran 16 besar Liga Champions Eropa musim 2010/11 dengan skor cukup telak 5-2. Kemenangan tersebut kembali diulang di pertandingan leg kedua ketika Schalke berhasil membukukan kemenangan 2-1 atas Inter Milan. Dengan demikian klub asal Jerman tersebut berhasil melaju ke babak berikutnya dengan unggul 7-3 secara agregat gol.